Mengapa Gigi Bisa Sensitif? Inilah Penyebabnya!

By: admin

Gigi sensitif adalah masalah umum yang dialami banyak orang di berbagai usia. Sensitivitas gigi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. Bahkan udara dingin dapat memicu rasa sakit. Memahami penyebab gigi sensitif adalah langkah pertama dalam mengatasi masalah ini dan mencegahnya agar tidak menjadi lebih parah. Artikel ini akan membahas secara mendalam penyebab utama gigi sensitif dan memberikan beberapa tips untuk mengatasinya.

Apa Itu Gigi Sensitif?

Gigi sensitif adalah kondisi di mana lapisan dentin gigi menjadi terbuka dan terpapar ke lingkungan mulut. Dentin adalah lapisan di bawah enamel yang mengandung tubulus kecil yang langsung terhubung dengan saraf gigi. Ketika dentin terpapar, rangsangan eksternal seperti panas, dingin, atau tekanan dapat mencapai saraf dan menyebabkan rasa sakit.

Penyebab Utama Gigi Sensitif

Mengapa Gigi Bisa Sensitif? Inilah Penyebabnya!
Mengapa Gigi Bisa Sensitif? Inilah Penyebabnya!

1. Erosi Enamel

Enamel adalah lapisan keras dan pelindung terluar gigi. Ketika enamel terkikis, dentin di bawahnya menjadi terekspos. Erosi enamel bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi makanan dan minuman asam, kebiasaan menggosok gigi terlalu keras, dan penggunaan pasta gigi yang abrasif.

2. Gusi Menyusut

Penyusutan gusi atau resesi gusi dapat membuat akar gigi terekspos. Akar gigi tidak dilapisi oleh enamel tetapi oleh sementum, yang jauh lebih tipis. Ketika gusi menyusut, sementum juga dapat terkikis, membuat dentin dan saraf gigi terekspos.

3. Gigi Berlubang

Karies atau gigi berlubang dapat menyebabkan sensitivitas karena kerusakan yang diakibatkan oleh bakteri pada lapisan enamel dan dentin gigi. Lubang ini memungkinkan rangsangan eksternal mencapai saraf gigi lebih mudah.

4. Kebiasaan Menggertakkan Gigi

Bruksisme atau kebiasaan menggertakkan gigi dapat menyebabkan keausan pada enamel, membuat dentin terbuka dan meningkatkan sensitivitas gigi. Tekanan berlebih juga dapat menyebabkan retakan pada gigi, yang dapat memperparah sensitivitas.

5. Pemutihan Gigi

Banyak produk pemutih gigi mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada dentin dan saraf gigi, menyebabkan sensitivitas sementara. Jika Anda mengalami sensitivitas setelah menggunakan produk pemutih gigi, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter gigi.

6. Perawatan Gigi Tertentu

Beberapa prosedur perawatan gigi seperti pembersihan gigi profesional, penambalan, atau pemasangan mahkota gigi dapat menyebabkan sensitivitas sementara. Biasanya, sensitivitas ini akan hilang dalam beberapa minggu setelah perawatan.

7. Penumpukan Plak

Plak yang menumpuk di sekitar gusi dapat menyebabkan gusi menyusut dan membuka area akar gigi. Selain itu, asam yang dihasilkan oleh plak dapat merusak enamel gigi, membuat gigi lebih rentan terhadap sensitivitas.

8. Kebiasaan Makanan dan Minuman

Konsumsi berlebihan makanan dan minuman yang sangat asam, seperti buah jeruk, minuman berkarbonasi, dan cuka, dapat mengikis enamel gigi. Demikian juga, makanan dan minuman yang sangat panas atau dingin dapat memicu sensitivitas jika dentin sudah terekspos.

Cara Mengatasi Gigi Sensitif

Mengatasi gigi sensitif memerlukan pendekatan yang komprehensif, meliputi perubahan kebiasaan sehari-hari, perawatan rumahan, dan intervensi profesional. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Gunakan Pasta Gigi untuk Gigi Sensitif

Pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk gigi sensitif mengandung bahan yang membantu menutup tubulus dentin dan mengurangi rasa sakit. Gunakan secara rutin untuk hasil terbaik.

2. Hindari Makanan dan Minuman Asam

Batasi konsumsi makanan dan minuman yang sangat asam. Jika Anda mengonsumsinya, pastikan untuk berkumur dengan air atau mengunyah permen karet tanpa gula untuk meningkatkan produksi air liur yang membantu menetralkan asam.

3. Praktikkan Kebiasaan Menyikat Gigi yang Baik

Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan gosok gigi dengan lembut. Menyikat gigi terlalu keras dapat mengikis enamel dan menyebabkan resesi gusi. Pilih pasta gigi yang tidak abrasif.

4. Gunakan Obat Kumur Berfluorida

Obat kumur yang mengandung fluorida dapat membantu memperkuat enamel gigi dan mengurangi sensitivitas. Gunakan sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Kenakan Pelindung Gigi

Jika Anda memiliki kebiasaan menggertakkan gigi, gunakan pelindung gigi khusus pada malam hari. Ini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada enamel dan mengurangi risiko sensitivitas.

6. Lakukan Pemeriksaan Gigi Rutin

Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan perawatan yang diperlukan untuk mencegah sensitivitas gigi.

7. Pertimbangkan Perawatan Profesional

Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan profesional seperti aplikasi fluorida, penambalan, atau penggunaan laser untuk menutup tubulus dentin dan mengurangi sensitivitas.

Menurut pafikabluwu.org, Gigi sensitif dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan, tetapi dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya dan langkah-langkah perawatan yang tepat, Anda dapat mengurangi dan mencegah masalah ini. Penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, menghindari faktor-faktor yang dapat merusak enamel, dan rutin mengunjungi dokter gigi. Dengan demikian, Anda dapat menikmati makanan dan minuman favorit Anda tanpa khawatir tentang rasa sakit yang disebabkan oleh gigi sensitif.

Tinggalkan komentar